21 Mar 2009

Badan Usaha Baru dikira Cabang Sketsa

Banyak hal menarik yang terjadi di Sketsa, kadang luput dari perhatian, tetapi patut dicatat sebagai pegalaman pribadi bagi Sketsa, terutama bagi saya pribadi. Salah satunya yaitu dengan keluarnya beberapa pegawai yang bekerja di Sketsa dan lalu membuka usaha yang serupa dengan Sketsa. Beberapa di antara pegawai sketsa yang akhirnya mengundurkan diri dan lalu membuka usaha sendiri di berbagai tempat yang berbeda itu banyak yang tetap menjalin komunikasi dengan baik. Yang menarik adalah salah seorang Webmaster yang mencuri perhatian saya, dan memebentuk pengalaman tersendiri yaitu eks Webmaster Sketsa yang membuka perusahaan sendiri namun masih tetap menjalin hubungan baik dengan Sketsa melalui saya hingga saat ini. Demikian pula anggota dari unit komputer, ada kerjasama yang saling menguntungkan. Dengan eks Webmaster Sketesa tampaknya hubungan ini akan berlanjut terus sampai hari yang tidak bisa kita ramalkan. Namun dilihat dari intensitas dan kapabilitasnya justru semakin hari semakin akrab dengan Sketsa, terutama dengan saya. Lewat Handphone, Facebook dan YM pribadi kami berhubungan ke arah pembentukan usaha bersama di luar pembuatan Website.

Singkat kata keluarnya programmer Sketsa yang sudah layak di sebut webmaster tersebut justru seolah-olah menyulut api kerinduan untuk selalu mencari proyek bareng agar bisa tetap bekerja sama, membangun kebersamaan, menciptakan humor-humor segar dsb. Saya sendiri senang dengan sifatnya yang terbuka, kerja kerasnya dan keramahannya. Dan humornyapun tetap kental dan tidak surut-surut. Oleh karena itu Sketsa tak salah melakukan suatu proyek secara bersama. Hubungan mesra antara Sketsa1.com dengan programmer yang memilih berdikari ini, berlanjut terus. Beberapa calon konsumen, termasuk konsumen lama justru mengira bahwa perusahaan baru itu adalah cabang Sketsa yang baru. Tak jarang konsumen website yang lama mampir ke sana untuk merevisi dengan alasan lebih dekat. Perusahaan baru itu biasanya minta konfirmasi ke Sketsa, setelah sepakat, Sketsa justru mendukung hal tersebut. Awalnya saya agak khawatir, dan ini saya utarakan langsung pada sahabat tersebut. Dengan perbincangan hangat proses dilanjutkan dan lama-kelamaan karena kami niat baik dari diri kami masing-masing lebih besar dari apapun maka hubungan ini justru mulai menapaki jalan menuju ke arah persaudaraan daripada ke arah bisnis. Pihak Sketsa yang saya wakili senang-senang saja kalaupun berbagai pihak mengatakan bahwa perusahaan baru itu adalah cabang Sketsa. Banyak hal menguntungkan bagi kedua belah pihak selam menjalin hubungan ini. Ambil satu contoh yang kerap kami alami yaitu ketika ada calon konsumen baru mengajukan tawaran dalam pembuatan website ke Sketsa namun belum clear karena belum ada kesepakatan, ternyata juga mengajukan penawaran ke perusahaan baru tersebut. Perusahaan baru langsung mengontak Sketsa, apakah klien bernama X pernah mengajukan penawaran design website ke Sketsa atau tidak. Sebaliknya demikian pula dengan Sketsa. Jika calon konsumen pernah mengajukan penawaran pada salah satu di antara ke dua belah pihak, maka langkah yang harus dilakukan adalah mencari kata sepakat secepat mungkin, yaitu mengenai harga, timing, model website atau rancangan website dsb, dengan harapan agar proyek itu bisa digolkan oleh salah satu pihak, sehingga diharapkan pula proyek dari konsumen tidak jatuh ke pihak lain. Cara ini memang ampuh, terbukti banyak proyek pembuatan web akhirnya kalau bukan ke perusahaan baru tersebut, maka golnya adalah di Sketsa. Kedua belah pihak dapat jatah masing-masing apakah berupa proyek atau hanya berupa komisi. Memang awalnya sulit, tetapi lama-lama terbiasa, dan menemukan cara tersendiri atau batasan-batasan tersendiri yang barangkali kelak bisa dituangkan dalam bentuk semacam aturan atau etika bersama. Di sinilah pentingnya kepercayaan dan kejujuran untuk bisa tetap bertahan dalam kondisi persaingan ekonomi yang kian hari kian membelit dan kadang menghilangkan nalar atau akal sehat.

Untuk itu saya dari pihak Sketsa berani mengambil kesimpulan bahwa usaha yang bergerak di bidang apapun dan di manapun haruslah meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak pesaing sekalipun. Kerjasama haruslah lebih tinggi derajatnya dibanding rasa persaingan itu sendiri. Itulah kuncinya. Tentu saja kerjasama dengan pihak pesaing harus pula membentuk dan mempunyai rambu-rambu atau kisi-kisi yang sebaiknya selalu ditambah atau diperbaharui seiring dengan semakin banyaknya kepentingan, dan tentu saja untuk kemudian ditaati bersama. By : PiS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar